Pernah nggak, kamu mengalami begitu stop treatment jerawat, tahu-tahu jerawat nongol lagi? Lalu, apa artinya perawatan tersebut tidak bekerja dengan efektif? Bagaimana cara mencegah jerawat kambuh kembali setelah treatment?
Faktanya, obat jerawat tidak bisa menyembuhkan jerawat maupun menghilangkan faktor penyebabnya, seperti gejolak hormon, stres, pola makan kebiasaan begadang, dll.
Hal-hal inilah yang selanjutnya yang memicu produksi sebum (minyak) berlebih sehingga menyumbat pori-pori, dan akhirnya menyebabkan jerawatan saat terinfeksi bakteri. Obat jerawat hanya bekerja mengontrol minyak, membasmi bakteri, serta membantu menjaga pori-pori bersih dari sel kulit mati.
Obat jerawat juga tidak bisa mengubah karakter kulit. Umumnya, jenis kulit acne prone alias gampang meradang & jerawatan, jika perawatan dihentikan, biasanya pori-pori akan kembali bermasalah. Inilah kenapa jerawat muncul terus. Solusinya, kamu bisa melakukan langkah antisipasi seperti berikut ini:
1. Jaga Kebersihan Wajah
Langkah paling basic sebagai cara mengatasi jerawat sekaligus mencegahnya adalah menjaga kebersihan wajah. Begini aturan yang disarankan:
- Cuci muka dua kali sehari, jangan kurang dari itu agar wajah senantiasa bersih, bebas dari kotoran penyumbat pori. Namun lebih dari dua kali juga tak direkomendasikan karena justru bikin kulit kering.
- Pakai air hangat alih-alih air panas, untuk mencegah iritasi atau meluruhkan minyak alami pelembap kulit.
- Hindari facial wash keras, misalnya sabun dengan parfum, SLS, deterjen, dan ingredient comedogenic, misalnya ekstrak coconut butter karena berpotensi memperparah jerawat.
- Cuci wajah cukup pakai tangan saja, tidak perlu pakai waslap, sarung tangan eksfolian, atau loofah.
- Selalu bilas wajah hingga bersih setelah cuci muka dan keringkan wajah dengan handuk bersih. Gunakan handuk baru setiap kali cuci muka untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Sebagai tambahannya, sebagai cara mencegah jerawat punggung, jaga kebersihan kulit area punggung dengan mandi dua kali sehari dan rajin ganti handuk.
2. Mencuci Rambut secara Teratur
Salah satu cara mencegah jerawat di pipi, adalah dengan menjaga rambut selalu bersih. Pasalnya minyak dan keringat yang menempel di rambutmu, jika mengenai pipi, bisa bikin jerawatan. Jadi cuci rambut paling tidak seminggu dua kali atau lebih, jika sering melakukan aktivitas outdoor.
Selain itu kamu perlu cermat memilih produk perawatan rambut. Jika kulitmu bertipe acne prone skin jauhi hair care yang mengandung minyak karena bisa memicu jerawat tidak hanya di wajah tapi garis rambut dan leher belakang.
Ini bisa berupa komedo putih, atau papula yang berbentuk bentol-bentol kecil berwarna pink.[1]
3. Gunakan Produk Non-Komedogenik
Hanya gunakan skincare non-komedogenik untuk menjaga pori-pori kulit tetap bersih. Ini adalah cara mencegah jerawat yang mau muncul, misalnya menjelang datang bulan atau saat stres menghadapi rutinitas pekerjaan.
Skincare berlabel non-komedogenik umumnya juga oil free, bebas parfum, atau bahan iritan lainnya. Kandungan skincare/make up populer yang terbukti non komedogenik adalah aloe vera, air mawar, niacinamide, natrium hialuronat, vitamin C & E, witch hazel, dll.
Selain aman untuk pori-pori, produk demikian umumnya memiliki fungsi ganda, dapat melembapkan kulit dan meningkatkan kesehatan kulit.
4. Pilih Produk yang Mengandung Bahan Aktif untuk Jerawat
Bahan aktif untuk jerawat misalnya asam salisilat, benzoyl peroxide, atau tea tree oil. Bahan-bahan tersebut cukup umum dipakai ahli dermatologi sebagai cara mengatasi jerawat, termasuk mencegahnya.
Asam salisilat merupakan asam beta hidroksi, yang merupakan exfoliant agent yang efektif mengangkat sel-sel kulit mati sehingga menjaga pori-pori dari tersumbat.
Sementara benzoyl peroxide bekerja dengan membasmi bakteri di kulit sekaligus membantu membersihkan pori-pori.
Bagi yang lebih suka treatment alami, kamu bisa pilih produk dengan minyak pohon teh. Ini adalah minyak esensial dengan khasiat sama seperti benzoyl peroxide. Salep jerawat dengan 5% tea tree oil setara 5% benzoyl peroxide dalam membasmi jerawat, namun bekerja lebih lambat.[2]
Selain tiga bahan tersebut, juga ada Alpha hydroxy acids, Sulfur, Adapalene, Azelaic acid, dan vitamin C. Namun, perlu dicatat bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jadi konsultasikan dengan ahlinya untuk memperoleh produk yang sesuai dengan kasusmu.
5. Hindari Memencet Jerawat
Jerawat batu bisa terjadi dari jerawat tingkat menengah yang bertambah parah. Cara mencegah jerawat batu adalah tidak memencet jerawat/calon jerawat di kulitmu.
Risiko memencet jerawat adalah:
- Memperparah peradangan di bawah kulit. Akibatnya jerawat jadi membesar, kemerahan, dan menimbulkan nyeri.
- Kamu juga membuka kesempatan bakteri dari tangan masuk ke dalam pori-pori atau luka terbuka. Ini bisa membuat infeksi baru atau memperparah infeksi yang sudah ada.
- Memencet jerawat juga memberikan trauma pada kulit, yang dapat meninggalkan jaringan parut seperti bopeng atau noda gelap.
- Kebiasaan memecahkan jerawat dapat menyebarkan bakteri dan minyak ke area kulit lainnya, menyebabkan munculnya jerawat baru.
6. Jaga Kebiasaan Hidup Sehat
Cara mencegah jerawat hormon maupun jenis jerawat lainnya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai sekarang, konsumsi makanan sehat, tidur yang cukup, dan hindari stres berlebihan.
Pasalnya, stres dapat merangsang tubuh memproduksi hormon kortisol secara berlebihan dan pada akhirnya meningkatkan produksi minyak berlebih. Ujung-ujungnya jerawat bakal tumbuh subur apalagi jika tidak mengaplikasikan skincare routine anti jerawat secara teratur. Kebiasaan hidup sehat ini dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Nah, itu dia tips cara mencegah jerawat yang bisa kamu coba agar wajah senantiasa mulus. Meski terlihat sederhana, namun kalau konsisten, kamu bisa mencegah masalah ini datang kembali di kulit. Dengan upaya lebih, pemilik tipe kulit acne skin prone pun bisa punya wajah glowing bebas jerawat, asal tetap rajin merawat kulit.