Menerapkan skincare routine memang bisa bikin kulit kamu sehat, mulus, dan awet muda, asalkan produk perawatan kulitmu memang sesuai jenis & kebutuhan kulit. Tapi jika salah pilih skincare, kulit justru bisa breakout alias jerawatan. Lalu bagaimana ciri jerawat karena tidak cocok skincare?
Sekilas gejala jerawat akibat salah pilih skincare dengan jerawatan biasa memang tampak sama. Namun ada beberapa kondisi khas yang bisa kamu cermati. Jadi simak artikel ini sampai akhir untuk mendapatkan informasi detailnya.
1. Jerawat Muncul di Lokasi yang Berbeda
Beberapa jenis skincare biasanya sudah memberi peringatan, dengan membuat kulit kamu mengalami proses purging terlebih dahulu. Purging adalah pembersihan racun-racun dari kulitmu yang ditandai dengan munculnya jerawat.[1] Tujuannya adalah untuk mendapatkan kulit “baru” yang lebih bersih dan segar.
Jadi penyebab jerawat akibat purging ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena produk yang kamu pakai sedang melakukan tugasnya. Beberapa jenis skincare yang dapat memicu purging meliputi: hydroxy acids, Vitamin C, Benzoyl peroxide, Retinoids, dan Bentonite clay.
Jerawat purging umumnya muncul di area di mana kamu sering jerawatan, ukurannya kecil-kecil, tidak meradang, tidak sakit, dan disertai kulit mengelupas.
Tapi, kalau jerawat muncul di area yang biasanya bebas jerawat, misalnya kamu biasanya jerawatan di zona T tetapi tiba-tiba jerawatan di area pipi, bisa jadi ini gara-gara kulitmu menolak produk tertentu. Kamu bisa cek gambar jerawat purging di atas.
2. Tumbuh Jerawat Dermatitis
Efek samping skincare yang keras pada kulit sensitif salah satunya adalah dermatitis dengan gejala tumbuh jerawat kecil-kecil berwarna pink berisi cairan. Gejala penyerta lainnya yakni timbul gatal, serta bagian kulit yang paling banyak terkena skincare akan memerah dan tumbuh bintil-bintil.
Selanjutnya kulitmu mungkin akan terasa lebih kering daripada biasanya, serta ada bagian kulit yang teksturnya berubah sangat kasar. Area wajah yang paling sering mengalami jerawat dermatitis adalah kelopak mata, pipi, sekitar sudut hidung dan mulut, serta dagu.
3. Jerawat Disertai Sensasi Gatal dan Panas
Munculnya sensasi gatal bercampur panas menyertai jerawat bisa karena reaksi alergi. Ini juga bisa juga merupakan ciri-ciri jerawat akibat merkuri. Kalau memang akibat alergi, biasanya akan muncul ruam kemerahan, kulit mengelupas, wajah terlihat bengkak, dan iritasi di area mata, hidung, dan mulut.
Tapi kalau jerawatnya muncul akibat bereaksi dengan bahan merkuri, rasa panasnya akan sama seperti kulit terbakar. Jerawat juga terus-menerus muncul walaupun sudah pakai treatment jerawat dan wajah jadi belang-belang.
Jika sudah begini, segera hentikan penggunaan produk skincare untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
4. Jangka Waktu Jerawatan Lama
Berapa lama mengetahui skincare cocok atau tidak? Untuk yang baru pertama kali mengalami proses purging, mungkin kamu akan sulit membedakan apakah ini memang proses pembersihan toksin atau murni jerawatan. Nah, kamu bisa mengamati dari durasi wajah berjerawat.
Disclaimer: untuk setiap orang waktunya bisa berbeda-beda tergantung kondisi kulit masing-masing. Tapi umumnya purging tidak akan lebih dari 6-8 minggu.[2] Sementara jangka waktu breakout bisa berlangsung sampai berbulan-bulan.
Jika proses purging sudah terlewati, kulitmu pelan-pelan akan membaik, malah terlihat lebih lembut, segar, dan kenyal.
Produk Skincare yang Harus Dihindari oleh Acne Prone Skin
Sebagai langkah antisipasi, pelajari dulu komposisi produk yang akan kamu beli. Untuk pemilik kulit sensitif atau gampang jerawatan, ini dia daftar produk yang sebaiknya dihindari.
1. Alkohol
Alkohol biasanya terkandung dalam produk toner dan astringent yang bisa membantu mengurangi minyak berlebih pada tipe kulit berminyak. Namun efek sampingnya dapat mengeringkan dan mengiritasi kulit. Ini akan merangsang kulit memproduksi lebih banyak sebum dan akhirnya menimbulkan jerawat.
2. Parfum
Hindari produk dengan wewangian karena dapat mengiritasi kulit, terutama parfum dengan campuran alkohol.
3. Sulfat
Sulfat umumnya ditemukan dalam cleanser. Efek sampingnya umumnya sama seperti alkohol, yaitu menghilangkan minyak alami pada kulit sehingga kulit jadi kering.
4. Paraben
Paraben sering ditemukan dalam produk perawatan kulit sebagai pengawet. Namun, bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, jadi sebaiknya hindari kalau kamu gampang jerawatan.[3]
5. Oksibenzon
Oxybenzone adalah penghalang sinar UV yang biasanya terkandung pada tabir surya dan foundation. Namun zat tersebut masuk kategori comedogenic karena dapat menyumbat pori-pori dan memperparah timbulnya jerawat.
6. Pewarna
Pewarna sintetis adalah kandungan yang tidak disarankan untuk kulit sensitif karena bisa jadi iritan. Sebaiknya, hindari produk tanpa warna yang berlabel “hipoalergenik” .
7. Mineral Oil
Mineral oil juga termasuk bahan yang comedogenic dan sering digunakan sebagai campuran pelembap.[4] Sebagai alternatifnya pilih skincare dengan kandungan minyak jojoba atau almond .
8. Lanolin
Lanolin di sisi lain membantu menjaga kulit tetap lembut dan terhidrasi. Sayangnya menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
9. Cocoa Butter
Cocoa butter pelembap yang sangat baik, sayangnya terlalu berat dan berminyak sehingga dapat menyumbat pori-pori. Kamu bisa menemukan kandungan tersebut pada produk moisturizer maupun body lotion.
Lalu bagaimana cara menghilangkan jerawat akibat skincare? Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menghentikan penggunaannya sesegera mungkin.
Cara mengatasi jerawat selanjutnya adalah kembali ke basic skincare untuk menenangkan kulit yang stres akibat terkena paparan produk yang tidak cocok. Selama beberapa waktu, gunakan hanya pembersih, pelembap, dan tabir surya yang lembut, misalnya dari merek Cetaphil untuk jerawat.
Ini akan memberi kesempatan kulitmu “bernapas” kembali dan lambat laun pulih. Jika gejala-gejala yang membuat tak nyaman seperti gatal dan panas sudah hilang, kamu dapat mengaplikasikan skincare dengan formulasi membantu proses penyembuhan dan memulihkan skin barrier.
Setelah mengetahui ciri jerawat karena tidak cocok skincare, harapannya kamu bisa lebih cepat tanggap merespon perubahan kulitmu. Dengan begitu langkah perbaikan bisa segera dilakukan sebelum kulit keburu rusak.