Walaupun tidak termasuk gangguan kesehatan yang mengancam nyawa, tapi jerawat cukup meresahkan. Tipe jerawat sendiri beragam dan masing-masing menunjukkan gejala jerawat yang berbeda-beda. Kalau kamu termasuk orang yang gampang jerawatan, coba cek gejalanya untuk mengetahui tipenya agar lebih mudah mencari cara mengatasi jerawat.
Secara medis, jerawat adalah keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan kotoran. Jika bakteri turut terperangkap dalam pori-pori kulit, kekebalan tubuh akan bereaksi dan timbul jerawat.[1]
Jerawat sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu komedo hitam (blackhead), komedo putih (whitehead), serta jerawat nanah yang terkadang menyakitkan. Area paling umum yang bisa jerawatan adalah wajah, punggung, dada, serta pundak. Nah, berikut adalah gejala jerawat sesuai jenisnya yang perlu kamu ketahui.
1. Gejala Komedo Putih (Whitehead)
Komedo putih berbentuk bintil-bintil kecil menonjol berwarna putih atau kekuningan. Biasanya area yang banyak ditumbuhi komedo putih adalah bagian yang berminyak seperti daerah T (dahi sampai hidung) atau daerah U (dagu).
Penyebab jerawat komedo putih adalah saat produksi sebum berlebihan plus sel kulit mati menumpuk serta memblokir bukaan permukaan kulit. Komedo putih umumnya tidak disertai nyeri namun pada beberapa orang komedo whitehead menimbulkan gatal ringan.
2. Gejala Komedo Hitam (Blackhead)
Komedo hitam adalah kebalikan dari komedo putih, namun penyebabnya tetap sama, yaitu tumpukan “sampah” sel kulit mati dan produksi sebum berlebih. Bentuknya juga berupa bintil-bintil kecil namun berwarna cokelat gelap sampai hitam, sehingga terlihat lebih menonjol.
Komedo bisa berwarna hitam karena reaksi kimia yang terjadi saat sumbatan pori-pori bereaksi dengan oksigen. Tekstur kulit yang berkomedo terasa lebih kasar kalau disentuh.
Area yang paling umum ditumbuhi komedo hitam adalah hidung dan dagu. Sama seperti komedo whitehead, komedo blackhead juga tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya agak gatal pada beberapa orang.
3. Gejala Jerawat Papula
Penyebab jerawat papula ternyata adalah komedo yang mengalami inflamasi/peradangan. Bentuknya berupa bintil kecil-kecil yang tidak lagi berwarna hitam atau putih melainkan pink sampai merah.
Pada kondisi demikian jerawat akan lebih sensitif terhadap sentuhan. Sensasinya adalah nyeri/perih ringan, tapi jika tak disentuh tidak terasa sakit. Peradangan bisa memburuk kalau kamu nekat memencet jerawat dan mencabutnya. Selanjutnya akan menimbulkan jaringan parut (bopeng) kalau sudah sembuh.
Kalau jumlah jerawat papula menjadi semakin banyak, ini mengindikasikan kamu sedang mengalami jerawat parah.
4. Gejala Jerawat Pustula
Kalau kamu melihat ada warna putih atau kekuningan pada ujung jerawat, ini artinya jerawat yang tumbuh di wajah berjenis pustula. Bagian ujung jerawat bisa berwarna putih dan kekuningan karena berisi nanah. Sementara pada kulit di sekitar jerawat akan terlihat memerah.
Jerawat pustula umumnya juga terasa sakit bila disentuh, namun jika peradangan semakin parah, juga bisa terasa nyeri walaupun tanpa disentuh.
5. Gejala Jerawat Nodul
Kalau kulitmu terlihat membengkak besar dan jerawat seolah terpendam di bawah permukaannya, mungkin kamu mengalami jerawat nodul. Benjolan meradang ini membuat tekstur kulit terasa mengeras dan ketat.
Ini karena nodul berkembang di dalam kulit dan lebih sering terasa sakit dengan tanpa dipegang. Cara menghilangkan jerawat nodul adalah dengan penanganan dokter. Ini karena biasanya akan menimbulkan luka terbuka yang cenderung meninggalkan bekas luka bopeng.
6. Gejala Jerawat Batu
Jerawat batu atau jerawat kistik hampir mirip dengan jerawat nodul tapi lebih parah. Peradangan terjadi jauh dalam folikel rambut sehingga membentuk benjolan besar karena permukaan kulit terinfeksi bakteri. Kondisi meradang ini bisa tumbuh sebagai jerawat di pipi, kening, maupun dagu.
Bentuk jerawat kistik adalah tonjolan besar pada kulit berwarna kemerahan serta berisi nanah. Rasa sakitnya biasanya sampai tidak tertahankan, kombinasi dari nyeri, gatal, dan perih.
Untuk yang mengalami jenis jerawat demikian, kamu perlu mendapat bantuan medis terutama untuk menghilangkan nyeri dan menghentikan peradangan. Pasalnya radang bisa membuat pori-pori kulit pecah sehingga nanah menyebar ke arena di sekitarnya, serta membentuk jerawat baru.
7. Gejala Biang Keringat
Penyebab biang keringat adalah panas, gesekan, dan tekanan pada kulit. Ini biasanya akibat memakai helm atau topi setiap hari. Biang keringat sering terjadi pada atlet karena aktivitas hariannya yang tidak lepas dari berbagai perlengkapan olahraga demikian.
Biang keringat umumnya muncul di dahi, dada, bahu, dan punggung. Bentuknya bintil-bintil kecil yang tumbuh berderet-deret dan banyak. Biang keringat umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri tapi cekit-cekit (tingling sensation) dan gatal terutama kalau kena keringat.
Penanganannya umumnya cukup dengan treatment rumahan tanpa perlu mengunjungi dokter. Mandi dengan sabun antiseptik, pakai bedak biang keringat, dan mengenakan baju dari bahan katun biasanya sudah cukup untuk membasmi biang keringat.
Secara umum cara mencegah jerawat adalah: rajin cuci muka dengan facial cleanser dan air hangat, pilih moisturizer yang oil free, skincare berlabel non-comedogenic, serta hentikan kebiasaan menyentuh wajah.[2]
Itu dia beberapa gejala jerawat sesuai jenisnya masing-masing. Sekarang coba cek jenis jerawat mana yang tumbuh di wajahmu agar dapat memilih treatment yang tepat.