Jerawat, sering kali jadi persoalan kulit yang meresahkan dan bisa memengaruhi kepercayaan diri. Untuk bisa mengatasinya, kamu perlu memahami kategori jerawat lebih dulu. Jenis jerawat umumnya dibagi menjadi tiga jenis utama: jerawat inflamasi, non-inflamasi, dan nodulokistik.
Setiap jenis jerawat memiliki cirinya sendiri, dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Dengan memahami perbedaan di antara ketiganya, kamu bisa mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasi masalah jerawat dengan lebih efektif.
Nah, ini dia jenis-jenis jerawat yang perlu kamu tahu.
Jerawat Komedonal atau Jerawat Non-Inflamasi
Jerawat sering dianggap sebagai hasil dari pori yang tersumbat, yang termasuk dalam kategori “non-inflamasi”, yang berarti tak terjadi peradangan pada kulit. Pori-pori tertutup ini timbul saat kotoran, sebum, atau sel-sel kulit mati menghalangi jalannya pori-pori kulit.[1]
Penyebabnya bisa banyak hal, mulai dari produksi minyak yang berlebihan, bakteri, hingga perubahan hormonal. Hasilnya, jerawat timbul dalam bentuk blackheads dan whiteheads.
Whiteheads
Whiteheads, yang nama lainnya adalah “comedones tertutup”, akan timbul saat pori-pori tersumbat sepenuhnya, yang menciptakan benjolan kecil dengan warna putih atau daging di permukaan kulit.[2]
Tapi, penting untuk diingat bahwa mencoba hilangkan atau memperbaiki whiteheads dengan cara meremasnya tidak disarankan karena justru akan tinggalkan bekas luka.
Blackheads
Sementara itu, blackheads, yang dikenal sebagai “comedones terbuka”, memiliki warna hitam di permukaan kulit. Warna hitam ini bukan karena kotoran, tapi karena pigmen melanin dan paparan udara.[3]
Blackheads terjadi ketika kepala pori tetap terbuka, sementara bagian lainnya tersumbat. Meskipun blackheads bisa dihilangkan dengan cara meremasnya, namun sebaiknya hindari praktik ini untuk menghindari bekas luka yang sulit hilang.
Cara Mengatasi Whiteheads dan Blackheads
Untuk menangani comedonal acne, kamu perlu ambil langkah awal dengan lakukan perawatan kulit yang tepat dan sesuai, seperti berikut:
1. Pilihlah Non-Comedogenic Product
Pakailah skincare atau cosmetic products berlabel non-komedogenik sehingga pori-pori kulit kamu akan terhindar dari penyumbatan. Pasalnya, inilah yang merupakan penyebab utama komedo. Selain itu, hindari memakai strip pori-pori untuk menarik komedo. Meskipun efektif tapi hal ini akan merusak kulit kamu.
2. Pilihlah Bahan Aktif yang Efektif
Kalau kamu menggunakan skincare, pilihlah bahan aktif berikut yang bisa membantu mengatasi dan mencegah komedo datang lagi:
- Sulfur: Bahan aktif yang bantu bersihkan sel-sel kulit mati dan kurangi produksi minyak berlebih, secara lembut cocok untuk kulit.
- Asam Salisilat: Bahan aktif yang efektif dalam mencegah jerawat komedonal timbul kembali di masa depan.
- Benzoyl Peroxide: Pilihan yang sangat efektif untuk membersihkan pori-pori dan kurangi minyak berlebih.
- Adapalene (Differin): Sejenis retinoid yang sangat efektif untuk jerawat komedonal. Penggunaannya harus merata di seluruh area yang terkena dan memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu untuk mulai memberikan hasil.[4]
Namun yang perlu diingat, ada beberapa bahan aktif yang perlu kamu perhatikan penggunaannya, misalnya:
- Adapalene tidak disarankan untuk digunakan oleh ibu hamil atau menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Penggunaan awal bahan-bahan aktif di atas mungkin saja menyebabkan iritasi kulit seperti kulit memerah dan mengelupas.
- Selama penggunaan, kulit kamu akan jadi lebih sensitif, jadi lindungilah kulit kamu dari sinar matahari dengan memakai tabir surya
- Jika kulit kamu terlalu sensitif atau ada riwayat alergi sebaiknya hindari penggunaan retinoid.
3. Konsultasi dengan Dokter
Kalau over-the-counter treatment tak memberikan hasil yang diinginkan, lebih bijaksana untuk berkonsultasi dengan seorang ahli dermatologi atau dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat oral atau topikal yang sesuai. Pastikan untuk memperoleh saran yang pas dengan keadaan kulit kamu.
Dengan mengikuti step ini, kamu bisa kelola dan rawat comedonal acne dengan lebih efektif, sehingga kulit glowing dan sehat impian bisa jadi milik kamu.
Jerawat Inflamasi
Selain comedonal acne, ada juga jenis jerawat yang di khalayak ramai dinamakan jerawat bernanah atau nama kerennya yakni jerawat inflamasi.
Jerawat inflamasi ini yakni keadaan kulit yang meradang akibat dari munculnya benjolan merah, terasa nyeri, dan berisi nanah.[5] Saat mengalami jerawat inflamasi, kamu bisa rasakan benjolan yang terasa hangat, sensitif, dan jika kamu mengotak-atik atau merusaknya, maka akan membentuk bekas luka yang cukup dalam.
Jerawat ini sering ditimbulkan oleh bakteri, excessive oil, dan sel-sel kulit mati yang menutup pori-pori kulit. Serta karena faktor-faktor seperti perubahan hormonal, stres, dan diet
Jenisnya ada dua yaitu papula dan pustula.
Papula
Papula berupa lesi kecil warnanya merah yang terbentuk saat pori-pori kulit kamu tertutup oleh minyak atau sel-sel kulit berlebihan, yang kemudian terinfeksi oleh bakteri. Akibatnya, terjadi radang pada pori yang tersumbat, membentuk benjolan inflamasi.
Pustula
Sedangkan pustula adalah tahap lanjutan dari papula yang mengandung nanah. Mereka terlihat seperti benjolan yang membengkak dengan pusat putih nanah dan kulit di sekelilingnya yang meradang, biasanya berwarna merah, ungu, atau cokelat.
Pustula sering muncul dalam kelompok di area seperti dada, wajah, atau punggung.[5]
Perbedaan penampilan antara papula dan pustula memang cukup jelas. Papula memiliki penampilan berupa benjolan merah, ungu, atau cokelat yang halus di permukaan kulit, sementara pustula terdapat pusat putih nanah di tengahnya.
Penampilan ini bisa bervariasi tergantung pada warna kulit kamu. Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis jerawat ini, kamu bisa lebih mudah mengenali dan mengatasi masalah kulit kamu dengan tepat.
Cara Mengatasi Papula dan Pustula
Metode pengobatan jerawat inflamasi biasanya menggunakan obat-obatan over-the-counter (OTC) yang sama dengan yang digunakan buat pengobatan jerawat komedonal, ditambah dengan beberapa treatment tambahan:
- Retinoid bisa bantu kurangi peradangan secara keseluruhan.[6]
- Antibiotik bisa bantu hilangkan bakteri C. acnes dan kurangi peradangan. Benzoyl peroxide sering dikombinasikan dengan antibiotik untuk cegah bakteri jadi kebal.
- Pil kontrasepsi bisa bantu turunkan kadar hormon androgen (seperti testosteron), yang berkontribusi terhadap jerawat.
- Spironolactone (Aldactone) adalah obat tekanan darah yang digunakan “off-label” buat obati jerawat dengan menurunkan kadar hormon androgen.[7]
Meski kadang gemas, jangan sekali-kali menekan jerawat ini. Sebab, tindakan ini bisa memperburuk kondisinya dan berpotensi meninggalkan bekas luka yang sulit dipulihkan. Ingatlah, coba-coba memencet jerawat sendiri hanya akan menjadikan masalah semakin rumit.
Hanya dokter yang punya pengetahuan dan peralatan yang sesuai yang boleh mengeluarkan nanah dari pustula dengan aman dan memperkecil risiko bekas luka. Jadi, lebih baik hindari kebiasaan ini dan biarkan acne treatment dilakukan oleh para profesional kesehatan yang berpengalaman.
Jerawat Nodulokistik
Nodulocystic acne itu jenis jerawat yang lebih serius dan sering kali sebabkan peradangan yang kuat di dalam kulit. Saat nodulokistik timbul di kulitmu, kamu bisa melihat benjolan besar yang terasa keras dan nyeri di bawah permukaan kulitmu.
Pori-pori tersumbat yang sangat dalam di dalam kulit kamu menjadi faktor penyebab timbulnya Nodulokistik, hal ini akan akibatkan terjadinya infeksi dengan peradangan di sekitarnya.
Yang membedakannya dari jerawat biasa adalah bahwa mereka bisa terasa sangat sakit bahkan tanpa disentuh. Jerawat nodulokistik juga akan tinggalkan bekas luka yang dalam dan parut yang sulit hilang.[8]
Jerawat nodulokistik melibatkan pembentukan lesi jerawat yang lebih besar dan lebih dalam. Hal ini terdiri dari:
Nodul
Nodul biasanya ditandai dengan adanya benjolan besar, keras, dan nyeri yang terbentuk di bawah permukaan kulit. Nodul ini umumnya timbul akibat peradangan yang mendalam di dalam pori-pori kulit.
Kista
Lesi jerawat berisi cairan atau materi nanah yang terkumpul di bawah permukaan kulitmu disebut kista. Kista sering kali lebih besar daripada nodul dan bisa sebabkan rasa sakit yang parah.
Cara Mengatasi Nodul dan Kista
Mengatasi nodulokistik bisa jadi tugas yang sulit dan perlu bantuan dari ahli dermatologi. Berikut adalah langkah-langkah untuk atasi Nodulokistik:
- Kamu biasanya akan direkomendasikan untuk memakai obat-obatan yang lebih kuat, misal isotretinoin.
- Opsi lainnya yakni, prosedur medis injeksi kortikosteroid atau pembedahan untuk kurangi radang demi pengobatan yang lebih efektif.
- Kamu harus ingat bahwa prosedur medikasi ini memakan waktu lebih lama, jadi kamu harus bersabar, karena jerawat ini juga tinggalkan bekas luka yang dalam, jadi perlu adanya tindakan lanjutan untuk bekas luka tersebut. Yang terpenting, pastikan kamu memperoleh treatment yang sesuai dan efektif.
Nah itulah ketiga jenis jerawat dan penyebabnya, serta cara mengatasinya dengan efektif. Dengan melakukan perawatan kulit yang tepat, baik dari dalam maupun luar, kulit cantik dan bebas jerawat bisa kamu dapatkan. Semoga bermanfaat.