Salah satu jenis jerawat yang kerap mengganggu adalah jerawat pustula. Mungkin kamu pernah melihatnya, tapi apakah kamu benar-benar tahu tentang jerawat pustula? Baca artikel ini sampai akhir karena kita akan membahanya dengan detail di sini. Mari kita mulai!
Pengertian Jerawat Pustula
Jerawat pustula merupakan jenis jerawat yang berupa bintik berisi nanah, sebum, dan serpihan sel kulit. Walaupun bisa timbul di bagian tubuh mana pun, tapi jerawat ini lebih cenderung timbul di wajah, pundak, leher, dan punggung.[1]
Jadi, ketika kamu temukan ada bintik yang bengkak dan terasa berisi cairan pada kulitmu, itu bisa jadi jerawat pustula. Walaupun terkadang membuat sedikit kesal, tapi dengan treatment yang benar, kulitmu akan terbebas dari masalah ini.
Ingatlah bahwa jerawat hanya bagian kecil dari perjalanan merawat kecantikan kulitmu, jadi tak perlu terlalu risau!
Ciri-Ciri Jerawat Pustula
Dengan memahami ciri-ciri pustula ini, kamu akan lebih siap menghadapinya dan mencari perawatan yang sesuai untuk atasi masalah kulit ini. Berikut adalah beberapa ciri yang perlu kamu ketahui tentang pustula, dari bentuk, warna, dan gejalanya.
Bentuk dan Ukuran
Berupa lesi kecil pada kulit yang terisi nanah. Mereka mudah dikenali melalui pemeriksaan fisik sebagai benjolan merah dengan pusat putih atau kekuningan.[2] Pustula berukuran lebih kecil dari 5–10 mm, dan berisi nanah, yang terdiri dari sel inflamasi (neutrofil). Nanah juga dapat mengindikasikan infeksi bakteri, jamur, atau virus.
Area Muncul
Area tubuh berikut ini merupakan lokasi umum munculnya pustula:
- bahu
- dada
- kembali
- menghadapi
- leher
- ketiak
- daerah kemaluan
- garis rambut
Gejala Serius dari Pustula
Jika parah, pustula dapat disertai dengan tanda dan gejala tambahan di sekitar lesi, seperti rasa sakit, nyeri, pembengkakan, kebasahan, dan rasa hangat. Pada beberapa kasus, bisa juga terjadi demam plus kemerahan dan gatal di sekeliling lesi.
Kebanyakan pustula tak berbahaya. Tapi, perhatikan tanda-tanda infeksi kulit yang serius, seperti:
- Kemerahan
- Pembengkakan
- Nyeri
- Rasa hangat
Jadi, jika kamu mengalami jerawatan disertai gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter buat dapatkan treatment yang sesuai.
Penyebab Jerawat Pustula
Faktor pemicu pustula meliputi perubahan hormonal yang terjadi selama masa puber, kehamilan dan menopause, diet yang tidak sehat, tumpukan minyak dan kotoran yang tidak dibersihkan, serta sedang menjalani pengobatan tertentu. Namun bisa juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
Bagaimana proses terbentuknya pustula?
Jadi, saat dinding pori-pori kulit yang terpengaruh mulai melemah, inilah titik awal dari timbulnya jerawat pustula. Proses ini menyebabkan kulit merah dan bengkak, yang sering kita kenal sebagai papula.
Selanjutnya, pada tahap ini, sel-sel darah putih jalankan tugasnya buat lawan potensi infeksi yang mungkin terjadi karena kerusakan pada pori-pori. Hasilnya, nanah terbentuk di dalam area tersebut, yang biasanya akan terlihat ketika jerawat muncul di permukaan kulit.
Pada tahap berikutnya, papula tersebut mengalami perubahan menjadi pustula yang berisi campuran sebum, bakteri, dan serpihan sel kulit. Bakteri, seperti Propionibacterium acnes, berperan penting dalam proses jerawat ini, yang pada gilirannya menyebabkan jerawat terasa nyeri dan terlihat meradang.
Pustula bisa muncul kapan saja, umumnya lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda yang sedang mengalami perubahan hormonal. Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa jerawat pustula menjadi masalah umum di kalangan mereka.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kondisi bisa membuatmu mengalami pustula:
1. Jerawat
Pustula pada dasarnya adalah jerawat besar. Kondisi kulit umum seperti jerawat biasa, sering kali menimbulkan pustula yang lebih besar dari biasanya. mengalami infeksi dan tubuh Anda mencoba melawannya dengan sel darah putih. Hal itu dapat mengakibatkan campuran cairan yang terinfeksi dan sel darah putih mati (nanah).[3]
2. Psoriasis
Psoriasis adalah masalah kulit yang menimbulkan bercak merah, gatal, dan bersisik. Infeksi, stres, zat kimia tertentu, dan beberapa obat bisa picu serangan psoriasis pustular.
3. Rosacea
Kulit merah dan berjerawat mungkin menjadi ciri khas rosacea, tapi bentuk penyakit yang dikenal sebagai rosacea inflamasi bisa membuat pustula juga muncul.
4. Cacar Air
Siapa yang tak kenal cacar air? Penyakit ini dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus serupa bisa menyebabkan pustula saat penyakitnya semakin parah.
5. IgA Pemphigus
Pustula juga bisa menjadi gejala dari penyakit langka ini, di mana sistem kekebalan tubuhmu malah menyerang dirinya sendiri.
6. Cacar
Pustula juga bisa menjadi gejala dari penyakit langka ini, di mana sistem kekebalan tubuhmu malah menyerang dirinya sendiri. Pustula adalah tanda khas dari penyakit mematikan ini yang pernah menewaskan jutaan orang. Meskipun sekarang sudah ada vaksinnya, tapi sampel virus masih disimpan di laboratorium di Amerika Serikat dan Rusia.
Jadi, jika kamu mengalami pustula, segera konsultasikan pada dokter untuk diagnosis yang tepat dan treatment yang pas. Yang terpenting, jangan berusaha memencetnya dengan tangan!
Cara Mengatasi Jerawat Pustula
Umumnya, jerawat ini bisa sembuh sendiri seiring waktu bahkan ketika kamu tak melakukan apa pun. Tapi karena mereka terlihat tak enak dipandang, terutama ketika muncul pada muka, banyak individu tak sabar untuk menunggunya sembuh sendiri.
Jika ingin mengatasinya lebih cepat, kamu bisa coba produk-produk yang tersedia di apotek tanpa perlu resep dokter. Namun, ada kalanya kamu perlu menggunakan obat resep yang lebih kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
1. Topikal Treatment
Krim atau gel over-the-counter dan resep medis bisa digunakan sebagai spot treatment yang bisa kamu aplikasikan langsung pada bintik-bintik tersebut. Pilihan lain termasuk face cleanser dan bath soap.
Berikut adalah beberapa bahan aktif yang umumnya terdapat dalam produk acne treatment:[4]
- Asam salisilat: Fungsinya sebagai eksfolian, membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan bersihkan pori-pori.
- Benzoyl peroxide: Bunuh bakteri serta bantu mengurangi peradangan kulit.
- Retinoid: Contohnya adalah tretinoin, yang berasal dari vitamin A. Retinoid membantu mengurangi produksi minyak berlebih dan mempercepat regenerasi sel kulit.
- Adapalene: Merupakan bahan mirip retinoid yang sering dijual dengan nama merek Differin. Adapalene membantu mencegah penyumbatan pori-pori dan redakan peradangan.
- Antibiotik topikal: Meliputi clindamycin dan eritromisin, yang bisa bantu kurangi pertumbuhan bakteri dan peradangan kulit.
Dengan memakai produk yang ada kandungan bahan-bahan aktif tersebut, kamu bisa mengatasinya dengan lebih efektif dan mengembalikan kesehatan kulitmu.
2. Oral Treatment
Antibiotik semacam doksisiklin, eritromisin, minosiklin, dan tetrasiklin sering dipakai untuk atasi jerawat. Jika jerawat sudah sangat parah, terkadang dokter akan meresepkan retinoid oral yang kuat yakni isotretinoin (dahulu dikenal sebagai Accutane).[5]
Namun, perlu kamu garis bawahi bahwa penggunaan isotretinoin harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa menyebabkan cacat lahir yang serius jika digunakan oleh wanita hamil.
3. Photodynamic Therapy
Ada juga suatu metode bernama terapi fotodinamik (PDT) yang bisa kamu manfaatkan. PDT merupakan kombinasi antara teknologi cahaya dan larutan khusus yang mengandalkan efek terang guna meredakan kelebihan oil pada kulit.[6]
Dengan pendekatan ini, PDT mampu kurangi secara signifikan aktivitas kelenjar minyak dan bantu mengecilkan ukuran jerawat. Tak heran, PDT jadi pilihan yang sangat efektif dalam menangani jerawat pustula yang parah.
4. Memanfaatkan Bahan-Bahan Alami
Memilih bahan-bahan alami sering kali jadi opsi menarik dalam mengobati jerawat pustula secara alami dan efektif. Berikut ini beberapa bahan alami yang bisa kamu manfaatkan:
Green Tea
Kandungan antioksidan dan antimikroba pada green tea bisa bantu lawan bakteri yang sebabkan jerawat.[7]
Cara menggunakan teh hijau untuk mengatasi jerawat:
- Rendam kantong teh dalam air panas selama beberapa menit.
- Biarkan teh mendingin dan gunakan kapas untuk mengaplikasikan teh tersebut pada muka atau bagian badan kamu yang berjerawat.
- Diamkan kurang lebih 20 menit, lalu bilas sampai bersih.
Aloe Vera
Gel aloe vera telah lama dimanfaatkan untuk treatment kulit yang iritasi dan meradang.[8]
Cara menggunakan aloe vera untuk mengatasi jerawat:
- Potong sebagian kecil dari daun lidah buaya
- Kemudian ambil gelnya dan oleskan pada muka kamu yang sedang breakout.
- Diamkan selama 15-20 menit lalu bilas hingga bersih.
Madu dan Kayu Manis
Campuran dari dua bahan ini punya sifat antimikroba dan antiinflamasi yang bisa bantu kurangi peradangan dan redakan jerawat.
Cara menggunakan madu dan kayu manis untuk mengatasi jerawat:
- Buatlah pasta dari satu sendok teh honey dengan setengah sendok teh cinnamon powder.
- Oleskan pasta pada kulit yang berjerawat.
- Biarkan selama 10-15 menit lalu bilas pakai air hangat.
Jojoba Oil
Sifat antiinflamasi dan antibakteri pada jojoba oil bisa bantu kurangi inflamasi dan redakan jerawat.
Cara menggunakan jojoba oil untuk mengatasi jerawat:
- Oleskan beberapa tetes jojoba oil pada jerawat secara langsung sebelum tidur.
- Biarkan meresap semalaman.
- Paginya, bersihkan dengan face wash.
Dengan penggunaan bahan-bahan alami ini secara teratur, jerawat pustula kamu dapat sembuh secara bertahap dan kulitmu menjadi lebih sehat dan bersinar.
Namun, selalu lakukan uji coba terlebih dahulu pada bagian kecil kulit sebelum mengaplikasikan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi yang muncul.
Pencegahan Jerawat Pustula
Bagi orang yang rentan mengalami jerawat, ada langkah-langkah yang bisa bantu mencegah bintik-bintik seperti pustula. Beberapa di antaranya yaitu:
- Jaga kebersihan kulit dan bebaskan kuli dari minyak berlebih
- Rutin keramas agar jerawat tak muncul di garis rambut.
- Gunakan tabir surya, pelembap, makeup, dan produk lain yang berlabel “non komedogenik,” yang berarti mereka diformulasikan agar tidak memicu jerawat.
- Mandi atau berendamlah setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Ini berguna untuk hilangkan minyak dan keringat yang bisa sebabkan jerawat.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kamu akan bisa mengurangi risiko jerawat pustula dan menjaga kulitmu tetap bersih serta sehat. Ingatlah bahwa jaga kebersihan kulit dan gaya hidup yang sehat adalah kunci utama dalam perawatan kulit yang efektif.