Hormonal acne sebenarnya bukan hal yang baru bagi manusia. Bahkan menurut penelitian, 70% keparahan jerawat dipengaruhi oleh hormon, khususnya estrogen dan prestogen.[1] Itu kenapa sangat wajar kamu merasa bingung ketika harus mengenali ciri-ciri jerawat haid atau jerawat hamil.
Hal ini karena kedua jenis hormon tersebut akan melonjak drastis jika kamu hamil dan turun drastis jika siklus haid tiba. Jadi, ketika ada hormonal acne yang muncul, kamu perlu segera mengulik apa perbedaan jerawat haid dan hamil agar bisa membedakan keduanya. Selain itu, ketahui juga cara mengatasinya.
Karena itu, berikut penjelasan lebih lengkap tentang jerawat haid atau hamil dan tips untuk mengobatinya agar jerawat tidak balik lagi!
Ciri-Ciri Jerawat Haid
Perlu kamu ketahui jika hormon memiliki peranan yang penting bagi tubuh. Senyawa kimia ini bertugas untuk memberi sinyal pada otak dan sel-sel tubuh lainnya agar mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Ini termasuk sinyal ketika dinding rahim akan luruh dalam siklus haid ke seluruh tubuh.
Sebelum menstruasi tiba, kadar estrogen dan prestogen di dalam tubuh akan menurun drastis.[2] Kedua hormon ini pun nantinya akan memberikan sinyal ke berbagai sel tubuh, termasuk ke kelenjar minyak. Hal ini membuat sel tersebut memproduksi minyak lebih banyak dari biasanya.
Produksi minyak berlebih ini akan menimbulkan sebum. Jika tidak dibersihkan dengan benar, sebum akan menumpuk bersama dengan debu, sel kulit mati, sisa kosmetik, dan kotoran lain di pori-pori. Inilah yang menyebabkan jerawat muncul di kulit wajah.
Beberapa ciri-ciri jerawat menstruasi adalah:
- Muncul papula yang lebih dalam daripada komedo putih dan hitam biasa, tidak jarang terasa sakit
- Muncul di area bawah wajah, seperti di pipi, dagu, rahang, sekitar mulut, bahu, dan juga punggung
- Kemunculannya terkait masa ovulasi, biasanya 1 minggu sebelum datang bulan dan bisa sembuh setelah menstruasi berakhir.
Perbedaan Hormonal Acne ketika Menstruasi dan Hamil
Hormonal acne ketika kamu menstruasi akan muncul saat tingkat estrogen dan prestogen menurun. Namun jerawat hamil muda malah berfungsi sebaliknya. Jerawat ini akan muncul karena aktivitas kedua hormon tersebut yang meningkat. Jadi, ada sedikit banyak perbedaan di antara keduanya.
Beberapa ciri-ciri jerawat tanda hamil yang membedakannya dengan menstruasi adalah:
1. Muncul Nodul
Kalau ketika menstruasi kamu hanya menemukan papula, maka ketika hamil biasanya yang muncul adalah nodul. Papula adalah benjolan kecil yang muncul dari lapisan dalam kulit. Teksturnya halus dan bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 1-2 minggu.
Sekilas, nodul mirip dengan popula, namun benjolannya lebih besar, sakit, dan merah.[3] Hal ini karena peradangan yang lebih serius akibat hormon yang tidak seimbang selama masa kehamilan, khususnya di trimester pertama. Jika sudah parah, nodul akan sulit sembuh sendiri dan akan perlu perawatan khusus.
Kedua jenis jerawat ini juga akan berbeda dengan ciri-ciri jerawat di Miss V. Hal ini karena jerawat yang muncul di area intim tersebut akan terasa lebih nyeri dan tidak jarang akan mengandung nanah.
2. Area Kemunculan Jerawat
Di samping tingkat keparahannya, menstrual acne dan pregnancy acne terkadang juga bisa dibedakan dari area kemunculannya. Jika saat kamu menstruasi jerawat hanya muncul di bagian bawah wajah, maka ketika hamil semua area wajah bisa terkena dampaknya. Ini termasuk area leher dan punggung.
Jadi, itulah di mana letak jerawat tanda hamil dan ketika menstruasi akan datang.
3. Lama Jerawat Hilang
Dari penjelasan di atas, kamu mungkin sudah menyadari jika periode munculnya jerawat saat hamil dan menstruasi akan berbeda. Cara inilah yang paling mudah dikenali untuk menentukan apakah kamu sedang hamil muda atau hanya akan mengalami siklus menstruasi bulanan saja.
Apabila itu adalah menstrual acne, jerawat tersebut akan hilang atau mereda tepat setelah menstruasi selesai. Jadi, kamu hanya akan punya jerawat aktif selama 1-2 minggu saja. Jadi, jika jerawatnya aktif lebih dari itu, kemungkinan besar kamu sedang hamil muda.
Hal ini karena pregnancy acne baru akan hilang atau mereda setelah satu atau dua trimester pertama. Karena itu, kamu mungkin akan punya jerawat selama 3-6 bulan. Ketika trimester ketiga tiba, jerawat baru akan mereda dan menghilang dengan sendirinya. Asalkan, tidak ada peradangan serius pada jerawat.
Cara Mengatasi Menstrual Acne dan Pregnancy Acne
Setelah memahami perbedaan kedua jenis hormonal acne ini, kamu juga perlu tahu bagaimana cara untuk mengatasinya. Sebagian besar jenis jerawat ini memang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kamu biarkan begitu saja, jerawat bisa meradang dan akan lebih sulit untuk disembuhkan.
Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar jerawat tersebut bisa cepat hilang dan tidak menimbulkan bekas yang mengganggu penampilan, yaitu:
- Kurangi stres, karena itu bisa mengganggu keseimbangan hormon dan melemahkan sistem kekebalan tubuh
- Perbanyak istirahat, agar hormon bisa lebih terkendali
- Perbaiki pola makan dengan meminimalisir konsumsi gula, alkohol, dan junk food
- Hanya gunakan kosmetik yang non-comedogenic
- Lakukan teknik double cleansing setidaknya satu kali sehari setelah kamu selesai beraktivitas agar kulit wajah lebih bersih
- Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat atau retinoid (hindari retinoid jika kamu sedang hamil)
- Berkonsultasi dengan dokter kulit jika peradangan jerawat semakin parah agar terhindar dari munculnya jaringan parut di wajah
Jadi, mengenali ciri-ciri jerawat haid dan jerawat hamil saja tidak cukup karena kamu perlu tahu bagaimana cara mengatasinya. Dengan tips di atas, jerawat bisa sembuh lebih cepat dan tidak akan menimbulkan bekas. Tetap terapkan kebiasaan tersebut untuk mencegah jerawat datang lagi ke kulit wajahmu!