Dagu kerap menjadi area yang rawan jerawat. Kehadiran jerawat di dagu bukan hanya mereduksi estetika wajah, tetapi juga bisa mengganggu kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, apalagi jika jerawatnya besar dan menyakitkan.
Seperti halnya jerawat pada area wajah lainnya, berbagai faktor dapat memicu kemunculan jerawat di muka bawah. Namun, kabar baiknya, mengobatinya tidaklah sulit. Yuk, cari tahu!
Penyebab Jerawat di Dagu
Mitos jerawat di dagu sering dipercaya oleh banyak orang, seperti anggapan bahwa ini adalah tanda-tanda malapetaka atau rindu terhadap seseorang. Tetapi, sesuai namanya, mitos tetaplah mitos. Dengan kata lain, keyakinan-keyakinan ini cuma cerita tanpa dasar.
Jerawat di dagu disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari tingkat stres atau perubahan hormonal.
1. Kulit Berminyak
Kamu punya oily skin? Jika iya, maka inilah salah satu alasan mengapa jerawat sering melanda. Penjelasannya sederhana saja. Kulit berminyak mengeluarkan sebum yang lebih banyak daripada tipe kulit lain. Nah, apabila sebum ini melakukan kontak dengan sel-sel kulit mati, sudah pasti akan berujung pada penyumbatan pori-pori.
Faktanya, bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes, sangat suka bersarang di pori-pori yang tersumbat ini. Alhasil, perkembangbiakan bakteri yang liar tersebut memicu peradangan. Lesi atau infeksi pun tidak dapat dihindari.
2. Perubahan Hormon
Di dalam kulit terdapat kelenjar sebasea yang bertugas memompa minyak. Saat terjadi pergolakan hormon dalam tubuh, kelenjar ini adalah satu dari banyaknya bagian tubuh yang ikut terpengaruh, terlihat dari produksi sebum yang meningkat pada masa-masa tersebut daripada sewaktu hormon sedang dalam “masa tenang”.
Apabila kamu saat ini sedang dalam masa pubertas, kamu mungkin menyadari kulit wajahmu jadi lebih berminyak daripada sebelumnya. Kondisi yang sama juga lumrah ditemui pada ibu hamil dan selama menstruasi serta saat mengonsumsi obat-obatan tertentu.
3. Genetik
Peran faktor genetik dalam kemunculan jenis jerawat ini juga signifikan. Faktanya, pola jerawat dalam keluarga seringkali dapat diidentifikasi.[1] Misalnya, apabila kedua orang tua menderita jerawat parah baik saat remaja maupun dewasa, maka risikomu untuk mengalami jerawat bisa lebih tinggi.
Namun, jika hanya satu orang tua yang mengalami jerawat, hal tersebut dapat mengurangi risikomu.
4. Penyakit seputar Hormon
Jerawat merupakan masalah umum bagi penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS). Saat seseorang mengalami PCOS, tubuhnya menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang tidak normal, yang pada akhirnya berujung pada kemunculan jerawat.[2]
Lantaran ketidakseimbangan hormon menjadi penyebab utama jerawat pada PCOS, jerawat yang terkait dengan penyakit ini biasanya muncul di area wajah yang lebih sensitif terhadap efek hormon, termasuk dagu dan garis rahang.
5. Diet
Jerawat yang muncul di dagu juga bisa dipicu oleh beberapa jenis makanan, terutama yang memiliki indeks glikemik tinggi.
Indeks glikemik merupakan indikator seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi di antaranya permen, roti, dan sereal berpemanis.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi susu memiliki risiko 16% lebih tinggi untuk mengalami jerawat daripada mereka yang tidak minum susu.[3]
6. Stres
Kondisi stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuhmu. Saat stres meningkat, biasanya juga akan terjadi peningkatan keparahan jerawat. Neuropeptida dan hormon yang terlibat dalam respons terhadap stres akan merangsang kelenjar sebasea untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Dampaknya, jerawat pun semakin parah.
Cara Mengatasi Jerawat di Dagu
Ikuti tips di bawah ini seputar jerawat di dagu dan cara mengatasinya.
1. Hindari Menyentuh Kulit
Upayakan untuk tidak menyentuh kulit, terutama di bagian dagu, guna mencegah penyebaran bakteri dan minyak dari tangan yang bisa memperparah jerawat. Sentuhan pada kulit juga dapat menimbulkan iritasi dan peradangan, yang akan memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
Dengan menahan diri dari kontak yang tidak perlu, kamu bisa mengurangi risiko jerawat kambuh.
2. Kurangi Konsumsi Susu dan Produk Olahannya
Langkah lain yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan jerawat di dagu adalah dengan mengurangi konsumsi susu serta produk olahannya. Pasalnya, produk susu mengandung hormon dan faktor pertumbuhan yang bisa mendorong produksi minyak serta mengakibatkan penyumbatan pori-pori.
Dengan mengurangi asupan produk susu, kamu pun akan merasakan perubahan pada kulitmu.
3. Gunakan Produk Skincare dengan Salicylic Acid dan Benzoyl Peroxide
Kemudian, jangan lupa untuk menggunakan produk skincare yang mengandung salicylic acid dan benzoyl peroxide untuk menangani jerawat di dagu. Salicylic acid bekerja untuk membuka pori-pori, mengurangi peradangan, dan menghilangkan sel-sel kulit mati.
Sebaliknya, benzoyl peroxide berperan dalam membasmi bakteri penyebab jerawat dan mengontrol produksi minyak. Kombinasi keduanya merupakan senjata ampuh untuk menghempas jerawat dari dagu, sekaligus mencegah agar di kemudian hari bakteri jerawat enggan menghampiri lagi.
4. Kelola Tingkat Stres
Beri perhatian khusus pada manajemen stres untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, tidak terkecuali kesehatan kulit. Tingkat stres yang tinggi bisa memengaruhi keseimbangan hormon, yang pada akhirnya meningkatkan produksi minyak dan risiko timbulnya jerawat.
Meditasi, olahraga, dan tidur cukup adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi stres sekaligus mendapatkan kulit yang lebih bersih dan sehat.
5. Rutin Melakukan Eksfoliasi
Cara mengatasi jerawat yang terakhir yaitu dengan melakukan eksfoliasi secara teratur guna mengangkat sel kulit mati, membuka pori-pori, sekaligus merangsang pembentukan sel kulit baru.
Pastikan untuk menggunakan eksfoliator yang memiliki kandungan lembut seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA) atua Beta Hydroxy Acid (BHA) untuk mengurangi risiko iritasi. Trik ini akan menjadikan kulit lebih lembut, berseri, serta mengurangi bekas jerawat di dagu.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsi jerawat dagu sebagai pertanda sial atau rindu pada seseorang hanyalah isapan jempol belaka. Faktanya, jerawat dapat muncul di dagu karena sejumlah hal, terutama pengaruh hormon.
Untuk mengurangi jerawat di dagu, penting untuk kamu menjaga pola makan, mengelola stres, dan menjalani kebiasaan baik.