Wajah merupakan bagian tubuh yang acapkali terpapar oleh partikel asing, sehingga berbagai masalah pun bisa muncul. Jangan sampai salah, baik dari segi pengertian maupun penyebab melasma, flek hitam, maupun PIH itu berbeda-beda.

Meskipun dari segi tampilan, semuanya hanya tampak seperti noda pada wajah. Ini sebabnya, kamu perlu tahu apa saja faktor penyebab melasma, agar bisa mencari solusi dan meminimalkan dampaknya.  

Tapi, apa itu melasma? Sederhananya, melasma adalah kelainan pada kasus hiperpigmentasi yang biasanya tersebar secara simetris. Kelainan ini bisa terjadi kepada siapa saja, tetapi orang-orang di negara tropis masuk dalam kategori tersebut, tak terkecuali Indonesia lebih sering mengalaminya.[1] 

Nah, ini beberapa penyebab melasma yang kerap terjadi.

1. Sinar Ultraviolet

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 7

Sama seperti masalah kulit wajah lainnya, sinar UV juga menjadi faktor penyebab yang paling utama. Radiasi ultraviolet ini memicu peroksidasi lipid pada membran sel dan menghasilkan radikal bebas, sehingga melanogenesis mengalami peningkatan.[2]

Parahnya, spektrum pada sinar matahari ternyata juga merusak gugus sulfhidril yang terdapat di epidermis, yang memiliki peranan untuk menghambat enzim tirosinase.

Saat tidak ada lagi yang mampu menghalangi kinerja enzim tironase, maka sinar matahari akan langsung sampai ke lapisan terdalam kulit. Akibatnya, melanogenesis tidak lagi terkontrol dan melasma pun akan terbentuk.

Agar tidak semakin parah, kamu harus mengetahui cara menghilangkan melasma yang efektif. Pastikan kandungan-kandungannya aman dan sesuai dengan apa yang kulitmu butuhkan.

2. Penggunaan Produk Kosmetik Tertentu

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 8

Untuk menyempurnakan manfaatnya, produsen kosmetika memadukan beragam bahan-bahan pilihan. Sayangnya, beberapa kandungan justru bisa menjadi penyebab melasma pada wajah.

Bahan-bahan tersebut bisa berupa zat pewarna, pengawet, parfum, kandungan dengan efek eksfoliasi, maupun obat pereda jerawat. Ingat, tidak semua bahan tersebut berarti menyebabkan melasma, tetapi hanya yang memicu reaksi fotosensitisasi. 

Hal ini dikarenakan bahan yang termasuk dalam kategori fotosensitizer akan menyerap sinar matahari, sehingga merangsang respon imun, contohnya saja hidrokuinon. Lho, bukankah hidrokuinon bisa memutihkan kulit?

Memang benar, HQ bisa kamu temukan pada produk-produk pencerah dan pemutih wajah, tetapi cukup berisiko. Kamu bisa memilih whitening agent lain yang lebih ringan dan minim efek samping, seperti arbutin.

Pasalnya, hidrokuinon tidak hanya memicu hipermelanosis, melainkan juga bisa merusak sel-sel tubuh serta DNA.[3] Maka berhati-hatilah, saat kamu akan memilih skincare untuk menghilangkan melasma.

Setiap masalah punya teknik penanganan yang berbeda. Menggunakan produk yang tepat sasaran akan mengatasi masalah tersebut dengan lebih maksimal.

3. Faktor Kehamilan

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 9

Wanita hamil memang kerap mengalami permasalahan pada kulit, salah satunya melasma. Sebab selama masa kehamilan, beberapa hormon akan mengalami peningkatan.

Hormon tersebut berupa estrogen serta progesteron yang akan meningkatkan aktivitas tirosinase, sehingga melanogenesis pun menjadi lebih tinggi. Biasanya, kondisi ini akan semakin parah, ketika usia kehamilan telah memasuki trimester ketiga.[4] 

Demi meminimalkan dan meringankan kondisi tersebut, kamu bisa melakukan perawatan wajah, seperti menggunakan serum untuk melasma

4. Pengaruh Hormon

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 10

Kemunculan melasma tidak hanya dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron saja, lho. Masih ada jenis lain yang turut memengaruhinya, seperti luteinizing hormone, melanocyte stimulating hormone, follicle stimulating hormone, dll.[5] 

Ketika hormon-hormon tersebut terganggu, maka akan terjadi peningkatan jumlah produksi enzim tirosinase dan ukuran melanosit pun semakin membesar. Melanosit sendiri merupakan sel khusus yang menjadi tempat untuk memproduksi serta menyebarkan melanin. 

Lantas, hal apa yang bisa menyebabkan ketidaseimbangan hormon? Cukup banyak dan tidak terbatas pada kehamilan saja, tetapi bisa juga karena gaya hidup, gangguan tidur, mood, hingga masa pra-menstruasi.

5. Konsumsi Obat

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 11

Ada beberapa jenis obat-obatan yang disinyalir bisa menyebabkan melasma, seperti obat jantung, NSAID, analgesik, antikoagulan, antimikroba, antiretroviral, serta golongan psikotropika.[6] Namun, tidak semua pasien yang sedang menjalani pengobatan akan mengalami melasma.

Kondisi tersebut juga tergantung pada tingkat sensitivitas masing-masing orang terhadap kandungan di dalam obat. Oleh karena itu, jika sedang menjalani pengobatan melasma, sebaiknya kamu sampaikan perihal penggunaan obat kepada dokter yang menangani.

Selain beberapa jenis obat di atas, penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga bisa memperparah kondisi melasma. Seperti yang kamu ketahui, bahwa penggunaan KB ini bertujuan untuk mencegah kehamilan dengan cara mengendalikan hormon.

Fluktuasi hormon tak terkontrol inilah yang sering kali menjadi penyebab terjadinya melasma, baik di bagian pipi, dahi, maupun sekitar hidung. Solusinya, kamu bisa mengganti alat kontrasepsi yang tidak menyebabkan fluktuasi hormon seperti kondom.

6. Genetik

6 penyebab melasma di wajah yang paling umum terjadi 12

Apakah di keluargamu ada yang menderita hiperpigmentasi, terutama melasma? Berhati-hatilah, karena risiko mengalami hal serupa menjadi lebih besar daripada orang lain yang tidak memiliki faktor genetik.

Sebab dalam proses pigmentasi kulit, ada pengaruh dari gen bernama Melanocortin 1 Receptor atau MC1R. Gen inilah yang berperan dalam menentukan apa warna kulitmu, sesuai dengan garis keturunan. 

Di samping itu, MC1R juga berfungsi sebagai mediator sinyal transduksi yang akan meregulasi melanin. Terdapat dua jenis melanin, yaitu eumelanin serta feomelanin. Jika dibandingkan dengan feomelanin, eumelanin lebih banyak menyerap sinar ultraviolet serta radikal bebas. 

Setelah keduanya teregulasi, MC1R akan mengaktifkan tirosinase yang terdapat pada jalur sintesis melanin dengan mengaktivasi cAMP. Saat proses ini terhambat atau terjadi ketidakseimbangan, maka melasma akan muncul.[7] 

Sampai saat ini, penyebab melasma masih bersifat multifaktor. Artinya, kelainan akan terjadi, apabila beberapa faktor yang mendukung pembentukan melasma. Jadi, kalau kamu hanya sering terpapar sinar mentari, belum tentu terkena melasma. Yuk, pelajari jenis-jenis hiperpigmentasi lainnya hanya di MamaCantik, situs paling update dan edukatif seputar dunia wanita.

Share.

Pencinta kecantikan yang bersemangat, menjelajahi dunia makeup dan perawatan kulit. Berdedikasi untuk berbagi tips, trik, dan tren terkini. Menyambut kecantikan sebagai bentuk ekspresi diri dan keyakinan.

Leave A Reply

Exit mobile version