Jerawat papula sering kali menjadi mimpi buruk bagi banyak orang. Tak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri. Untuk itu, sangat penting bagi kamu untuk mengenali ciri-ciri jerawat papula agar dapat mengatasinya dengan tepat.
Apa Itu Jerawat Papula
Papula merupakan jenis breakout yang timbul saat pori-pori tersumbat, di mana minyak kulit yang seharusnya mengalir ke permukaan terperangkap di dalamnya. Bakteri jerawat kemudian tumbuh di dalam minyak kulit yang terperangkap, dan lesi tersebut menjadi merah, sakit, serta timbul disebut papula.[1]
Ciri-Ciri Jerawat Papula
Papula merupakan bintil kecil yang timbul di kulitmu akibat kuman dan bakteri. Berikut ini ciri-cirinya:
Warna
Umumnya, jerawat papula warnanya kemerahan dan terasa sedikit terangkat dari permukaan kulit. Papula tak memiliki pus berwarna putih atau kuning di tengahnya. Kalau ada nanah di dalamnya, papula bisa berkembang menjadi pustula.[1]
Ukuran dan Bentuk
Diameternya biasanya kurang dari 5 milimeter dan cenderung muncul secara berkelompok atau bergerombol di area tertentu, seperti di sekitar dagu, pipi, atau dahi. Hal ini bisa membuat kulit terlihat tidak rata dan kurang menarik.
Sensasi Rasa
Walaupun ukurannya kecil, papula tetap bisa terasa sakit atau gatal, tergantung pada tingkat peradangan. Kalau kamu sentuh, mereka mungkin terasa kasar atau sedikit kasar di permukaannya.
Beda sama breakout yang bernanah, breakout jenis ini tak ada titik putihnya atau pus yang biasanya bisa dilihat. Hal ini membuatnya terlihat lebih meradang dan sulit untuk diperas.
Saat kamu sudah mengenali ciri-ciri itu, kamu bisa lebih mudah ambil tindakan untuk lakukan treatment yang pas untuk atasi jenis jerawat ini. Jadi, tetap sabar dan lakukan yang terbaik buat kulitmu.
Penyebab Utama Papula
Papula timbul saat pori-pori kulit tertutup oleh minyak dan sel-sel kulit. Nah, minyak yang terperangkap di pori-pori tersebut menjadi makanan bagi bakteri yang hidup di kulitmu, yang disebut Propionibacterium acnes (P. acnes).[2]
Selama proses ini, terbentuklah yang disebut mikrokomedo. Kadang-kadang kamu bisa melihat dan merasakan mikrokomedo ini. Dari sana, mikrokomedo bisa berkembang menjadi struktur yang lebih besar yang disebut blackhead atau komedo.
Jika blackhead ini pecah dan bakterinya menyebar ke dalam jaringan kulit (bukan hanya di permukaan kulit), maka tubuhmu akan menanggapi dengan membuat area tersebut meradang, tujuannya untuk memerangi bakteri itu. Jadi, intinya, lesi yang terjadi karena peradangan itu disebut papula.
Jerawat papula umumnya timbul karena beberapa faktor. Ini dia penjelasannya:
1. Over Produksi Sebum
Kalau kelenjar minyak di kulitmu mulai hasilkan minyak lebih banyak dari biasanya, itu bisa membuat pori-pori kulit terisi dan akhirnya mengakibatkan jerawat papula.[3]
2. Bakteri
Jadi, di kulitmu ada bakteri seperti Propionibacterium acnes yang bisa membuat peradangan di dalam pori-pori kulit dan buat jerawat ini muncul.
Bakteri ini sebenarnya bagian dari flora kulitmu. Tapi kalau keadaan kulitnya lembap dan ideal buat pertumbuhan bakteri, mereka bisa berkembang biak secara berlebihan, lalu membuat peradangan di dalam folikel pori.
3. Aktivitas Hormon Pria (Androgen).
Aktivitas hormon seks pria atau androgen yang berlebihan juga bisa menimbulkan jerawat papula
4. Keratinisasi Folikel Pori
Saat sel-sel kulit mati dan minyak kulit mengisi pori-pori, keduanya akan menciptakan sumbatan di dalam pori-pori. Inilah yang kemudian akan sebabkan breakouts jenis papula muncul.
Dalam istilah sederhana, ini adalah proses di mana pori-pori kulit tertutup oleh campuran sel-sel kulit mati dan minyak, yang akhirnya mengakibatkan jerawat.
5. Faktor Genetik
Kamu juga akan lebih rentan alami papula kalau punya riwayat keluarga dengan problem kulit yang sama. Faktor genetik bisa memengaruhi seberapa besar kemungkinan kamu mengalami jerawat papula.
6. Stres
Faktor psikologis ini juga bisa membuat produksi hormon tertentu naik, yang bisa pengaruhi keseimbangan kulit dan akhirnya menimbulkan jerawat.
7. Perubahan Hormonal
Hormonal fluctuation selama puber, pregnancy, atau menstruation juga bisa sebabkan munculnya papula. Hormon tertentu seperti androgen bisa membuat kelenjar minyak mengeluarkan minyak lebih banyak, yang akhirnya akan menutup pori-pori dan sebabkan jerawat.
8. Pola Makan
Konsumsi gula berlebih dalam diet juga bisa membuat lonjakan kadar gula darah, yang bisa memperburuk jerawat.
9. Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, misalnya kortikosteroid, juga bisa berpengaruh pada keseimbangan hormon dan akhirnya menimbulkan papula.
10. Kulit Berminyak
Kalau kulitmu cenderung berminyak, kamu lebih mungkin buat alami jerawat ini. Oily skin type bisa memudahkan bakteri dan kotoran buat menempel dan menimbulkan penyumbatan pada pori kulit.
11. Pemakaian Produk yang Tidak Cocok
Pakai skincare atau cosmetic products yang tak cocok dengan tipe kulitmu juga termasuk dalam faktor penyebab. Beberapa produk mungkin terlalu berat dan bisa menutup pori-pori, yang mengakibatkan papula.
Cara Menghilangkan Jerawat Papula
Jerawat papula memang bisa membuat kesal, tapi jangan khawatir, ada beberapa metode yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya.
Pertama-tama, sebelum ke dokter, ada beberapa treatment yang bisa kamu lakukan di rumah:
- Kamu bisa pakai kompres hangat dengan handuk yang dibasahi air hangat agar peradangan sedikit berkurang dan mempercepat penyembuhan jerawat papula.
- Diamkan kompresnya selama 10-15 menit.
Selanjutnya, kamu bisa melakukan beberapa pilihan treatment jerawat yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:
1. Nonprescription Treatment
Dokter mungkin akan mulai acne treatment dengan menyarankan nonprescription medication, misal dengan benzoyl peroxide atau asam salisilat.[3]
Benzoyl peroxide bisa bantu membunuh bakteri yang timbulkan jerawat dan kurangi produksi minyak berlebih, sedangkan asam salisilat berfungsi untuk bersihkan pori-pori tersumbat.
Jika dalam beberapa minggu tidak terlihat hasilnya, dokter mungkin saja merujukmu ke seorang ahli kulit yang bisa meresepkan obat-obatan yang lebih kuat.
2. Topikal Treatment
Untuk jerawat inflamasi, ahli kulit mungkin akan meresepkan dapsone topikal (Aczone) atau obat retinoid misal adapalene (Differin) atau tretinoin (Retin-A).
Dapsone bantu kurangi peradangan. Sementara retinoid bantu hentikan penyumbatan pori-pori dan mempercepat regenerasi sel kulit.[4] Antibiotik topikal juga bisa direkomendasikan untuk memerangi bakteri berlebih di kulit dan kurangi kemerahan.
3. Oral Treatment
Bergantung pada tingkat keparahan breakouts yang kamu alami, ahli kulit mungkin akan merekomendasikan obat antibiotik oral seperti azitromisin atau doksisiklin. [5]
Antibiotik oral bantu kurangi infeksi bakteri di dalam kulit. Untuk wanita, pil KB yang mengandung kombinasi estrogen dan progestin seperti Ortho Tri-Cyclen atau Yaz bisa bantu mengatur hormon dan mengurangi produksi minyak.
Selain itu, agen anti-androgen seperti spironolakton (Aldactone) juga bisa diresepkan untuk mengatur kelenjar minyak dan kurangi jerawat hormonal.
Tapi ingat, jangan coba-coba memencetnya, ya. Kamu pasti sering merasa tergoda untuk melakukannya, tapi sebaiknya kamu tahan diri. Ada alasan yang kuat mengapa hal itu tidak disarankan. Memencet jerawat bisa meninggalkan bekas, bisa terjadi infeksi, atau bahkan membuat jerawatmu semakin mencolok.
Walaupun papula tidak mengandung nanah dan tidak membentuk kepala putih, sebaiknya kamu tetap menghindari untuk menyentuhnya. Lebih baik biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya tanpa kamu sentuh.
Tips untuk Mencegah Papula
Berikut ini beberapa step yang bisa kamu lakukan sebagai tindakan pencegahan:
1. Rutin Membersihkan Wajah
Bersihkan wajah secara teratur dengan produk yang ada kandungan asam salisilat atau benzoyl peroxide karena bisa bantu bersihkan pori-pori dan kurangi risiko jerawat muncul.
2. Gunakan Produk Non-Komedogenik
Pilih produk skincare dan haircare yang tak akan menutup pori-pori. Produk non-komedogenik biasanya aman digunakan dan tak akan sebabkan jerawat.
3. Menghapus Makeup sebelum Tidur
Penting untuk selalu membersihkan makeup sebelum tidur. Hal ini bisa jaga pori-pori tetap bersih dan kurangi kemungkinan jerawat.
4. Konsisten
Kesabaran adalah kunci. Ketika menggunakan perawatan yang tepat, dibutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan minggu agar kamu melihat perbaikan pada jerawatmu. Konsistensi dalam perawatan adalah hal yang penting.
5. Jaga Pola Makan dan Gaya Hidup
Perhatikan diet yang sehat, rutin berolahraga, dan pastikan untuk mendapatkan cukup tidur. Ini semua akan bantu menjaga kesehatan kulitmu secara keseluruhan dan mengurangi risiko jerawat papula.
Nah sekarang kamu sudah tahu tentang cara mengatasi jerawat. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu juga bisa cegah timbulnya jerawat papula sekaligus menjaga kulitmu tetap bersih, lembut, dan sehat. Jaga kebersihan kulitmu dan lakukan perawatan rutin agar kulitmu terbebas dari jerawat.