Dalam beberapa kasus, flek hitam tidak lagi bisa tertangani hanya dengan melakukan skincare routine dengan produk yang tepat. Salah satu kandungan skincare untuk mengatasi hiperpigmentasi yang banyak ditemukan adalah tretinoin. Seberapa efektif sih, bahan tretinoin untuk flek hitam?
Mengenal Tretinoin
Tretinoin adalah sejenis obat topikal dan termasuk salah satu turunan dari vitamin A atau retinoid. Tretinoin juga dikenal sebagai asam retinoat, yang jadi nama generik untuk vitamin A sintetis. Ada beragam jenis tretinoin di pasaran, tetapi bila kamu berniat untuk menghilangkan flek hitam, pilih bentuk gel atau cream.[1]
Manfaat Tretinoin untuk Kulit
Pemanfaatan tretinoin dalam dunia dermatologi sebenarnya bukanlah hal baru lagi, bahkan sudah ada sejak beberapa puluh tahun silam. Tentu bukan tanpa alasan, bila obat ini masih mampu bertahan di tengah-tengah maraknya skincare lokal maupun internasional.
Ada sederet manfaat yang bisa kamu peroleh dengan mengaplikasikan tretinoin pada wajah secara rutin, di antaranya:
1. Merangsang Pembentukan Kolagen
Kolagen merupakan sejenis protein tak larut dalam air yang berperan sebagai struktur organik pembangun gigi, sendi, tulang, otot, serta kulit. Oleh karena itu, persentasenya mencapai 30% dari total keseluruhan protein dalam tubuh.
Namun seiring pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi kolagen semakin menurun. Kondisi tersebut yang menjadi salah satu penyebab flek hitam, kerutan, garis halus, dan sebagainya.
Dalam hal ini, tretinoin mampu merangsang pembentukan fibroblas atau bahan dasar kolagen.[2] Dengan begitu, kebutuhan tubuh akan kolagen bisa tercukupi, sehingga kelembapan dan elastisitas kulit tetap terjaga.
2. Meredakan Jerawat
Umumnya, jerawat muncul karena folikel rambut atau pori-pori di wajah tersumbat oleh minyak maupun sel kulit mati. Oleh karena itu, kamu memerlukan tretinoin untuk menyingkirkan partikel-partikel tersebut.
Penelitian menunjukkan adanya efektivitas tretinoin untuk mengatasi jerawat.[3] Kamu bisa memadukannya dengan cream Prima Derma untuk flek hitam maupun skincare lain, agar hasil semakin maksimal.
3. Mengatasi Flek Hitam
Manfaat tretinoin untuk flek hitam sudah lama teruji.[4] Bahkan produk dengan kandungan ini memperoleh banyak review dari para pengguna setianya. Adapun caranya adalah dengan menghambat enzim penghasil melanin (tirosinase), sekaligus mempercepat proses regenerasi sel.
Dosis Penggunaan Tretinoin untuk Flek Hitam
Perlu kamu ketahui, bahwa tretinoin masuk dalam golongan obat resep. Itu artinya, jangan melebihi dosis yang telah pihak medis tetapkan, karena justru bisa memperparah kondisi wajahmu.
Biasanya, tretinoin yang beredar di pasaran terdiri dari beragam tingkatan: 0,1%; 0,02%; 0,05%, hingga 0,1%. Untuk meminimalkan efek samping, perhatikan dosis berikut:
1. Jerawat
Untuk membantu mengatasi jerawat, ini aturan penggunaan yang wajib kamu taati:
- Aplikasikan tretinoin dengan kadar 0,01-0,05% sebanyak satu kali dalam sehari pada area yang terdapat jerawatnya saja.
- Lakukan sebelum tidur malam dan pantau perubahannya setelah 2 sampai 6 minggu pemakaian.
2. Kerutan dan Flek Hitam
Untuk membantu mengatasi masalah aging dan flek hitam, ini aturan penggunaan yang wajib kamu perhatikan:
- Dosis tretinoin untuk flek hitam yang dianjurkan dokter ialah sekali saja.
- Kamu bisa mengaplikasikannya pada malam hari dan perubahan akan tampak nyata, setelah pemakaian 3 hingga 6 bulanan.
- Pilihlah produk dengan kadar tretinoin sebesar 0,02 sampai 0,05% saja.[5]
Pada saat akan mengaplikasikan tretinoin, pastikan wajah dalam kondisi bersih dan benar-benar kering, termasuk tanganmu. Pasalnya, wajah yang lembap atau basah justru bisa memicu iritasi.
Pengaturan dosis bertujuan untuk meminimalisir terjadinya efek samping, tanpa mengurangi manfaatnya. Bersabarlah mengikuti prosesnya, karena hasil instan jarang memberi hasil maksimal.
Efek Samping Tretinoin untuk Wajah
Setiap produk pasti memiliki efek samping, apalagi tretinoin yang memang dalam kategori obat resep. Adapun efek samping yang umum terjadi di kalangan pengguna tretinoin, yakni:
- Kulit terasa gatal, kering, sampai mengelupas
- Sensasi seperti terbakar atau terasa menyengat
- Muncul luka di bagian yang berjerawat
- Sebagian kulit menjadi kemerahan
Umumnya, efek samping di atas tak membutuhkan penanganan khusus oleh tim dokter. Sebab kulit perlu beradaptasi terlebih dahulu dengan kandungan obat, maka nanti masalah akan hilang sendiri.
Segera hubungi dokter, jika efek sampingnya sudah berupa:
- Rasa gatal dan menyengat tidak lagi bisa kamu tahan
- Terjadi perubahan warna pada kulit, baik lebih gelap atau terang dari kondisi normal
- Dehidrasi atau kulit kering dalam tingkat yang sudah parah
- Kulit menjadi pecah-pecah di bagian yang terkena tretinoin
Efek samping lain pada pengguna yang tidak tercatat dalam daftar di atas juga mungkin saja terjadi. Jadi, alangkah lebih baik apabila kamu mengonsultasikan dahulu dengan dokter spesialis kulit sebelum menggunakannya.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan Tretinoin
Sebelum memutuskan penggunaan krim tretinoin, dokter biasanya s akan memeriksa kondisi kulit, menghitung dosis, sekaligus membantumu untuk memantau kemajuan dan efek sampingnya. Nah, saat berkonsultasi, kamu juga perlu mengomunikasikan mengenai hal-hal berikut:
1. Intensitas Paparan Matahari
Kalau kegiatanmu banyak di outdoor, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai aturan pakainya. Setelah penggunaan tretinoin kulit wajah umumnya akan menjadi lebih tipis, jadi pastikan untuk mengaplikasikan sunscreen, ya.
2. Sedang dalam Pengobatan
Kalau kamu sedang berada dalam terapi obat-obatan, baik itu dikonsumsi maupun dioles secara topikal, konsultasikan dengan dokter. Mungkin saja ada kandungan di dalam obat-obatan tersebut yang bisa memicu interaksi atau kontraindikasi dengan tretinoin.
3. Punya Riwayat Alergi
Tingkat sensitivitas setiap kulit pada kandungan produk mungkin saja berbeda. Jadi, apabila kamu mempunyai riwayat alergi, jangan lupa untuk menyampaikannya pada dokter yang menangani.
4. Kehamilan
Jika kamu sedang hamil, sebelum menggunakan tretinoin, sebaiknya konsultasi pada pakar secara langsung dahulu. Diskusikan dengan dokter, terkait kemungkinan terjadinya efek samping dan kenali apa saja bahaya tretinoin untuk ibu hamil.
5. Sedang Menyusui
Bukan hanya kehamilan saja yang perlu berhati-hati, ibu menyusui perlu mengonsultasikan pada dokter mengenai krim perawatan atau obat yang sedang digunakannya. Orang awam tentu kurang paham apakah kandungan tretinoin bisa terserap ke dalam ASI atau tidak.
Keberhasilan krim dengan bahan tretinoin untuk flek hitam pada setiap pengguna tidak selalu sama, begitu juga dengan jangka waktunya. Kamu bisa mendukungnya dengan melakukan perawatan menggunakan skincare khusus. Apa contohnya? Yuk, cari tahu referensinya di MamaCantik.