Jerawat di dalam hidung memang terdengar tak lazim karena biasanya benjolan ini muncul di bagian luar hidung, pipi, atau dahi. Tapi, sebenarnya ini adalah kasus yang wajar sebab dalam hidung ada folikel dan pori yang rentan tersumbat dan meradang.
Lantas, apakah jerawat di dalam hidung berbahaya? Umumnya, kondisi ini tidak membahayakan tapi ada infeksi tertentu yang memicu sumbatan pembuluh darah di otak. Maka dari itu, segera cari tahu apa faktor pemicu, serta cara mengatasi jerawat ini.
Penyebab Jerawat di Dalam Hidung
Meskipun letaknya tersembunyi dan tidak mengganggu tampilan wajah, jerawat dalam hidung tetap menjengkelkan. Pasalnya, jerawat di dalam hidung sakit, nyeri, dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman saat beraktivitas.
Sama seperti jenis jerawat di area tubuh lain, kebanyakan pemicu benjolan dalam hidung ini adalah infeksi bakteri. Tapi, jenis bakterinya berbeda. Umumnya, jerawat wajah penyebabnya adalah bakteri P.acnes. Sementara itu, infeksi dalam hidung pemicunya adalah bakteri Staphylococcus.
Ini dia faktor-faktor lain pemicu jerawat dalam hidung.
1. Ingrown Hair
Semua area tubuh yang tumbuh rambut pasti ada risiko terjadinya ingrown hair. Kondisi ini bisa muncul karena kebiasaan mencabut atau mencukur bulu hidung. Sisa-sisa bulu yang tertinggal malah bisa tumbuh dan masuk ke dalam kulit.
Ingrown hair mengakibatkan hidung mengalami iritasi, gatal, dan kadang juga nyeri.
2. Nasal Vestibulitis
Gangguan kulit ini penyebabnya adalah bakteri Staphylococcus aureus yang menginfeksi area lubang hidung. Infeksi ini mengakibatkan satu atau beberapa benjolan berwarna kemerahan di lubang hidung.[1]
Jerawat ini akan menimbulkan pembengkakan dan rasa nyeri. Siapa pun bisa mengalami infeksi ini, tapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi bakteri ini, yaitu:
- Kebiasaan Mengupil
Mengupil sebenarnya bermanfaat untuk mengeluarkan kotoran dalam hidung. Tapi, mengorek lubang hidung dengan tangan yang kotor bisa menyebabkan bakteri berpindah dari jari ke hidung.
- Cabut Bulu Hidung
Sebagian orang mungkin risih dengan bulu yang tumbuh hingga nampak dari luar hidung sehingga ingin mencabutnya. Tapi, kebiasaan ini justru bisa mengakibatkan iritasi pada bekas cabutan dan risiko infeksi bakteri meningkat.
- Tindik
Menindik hidung juga bisa memicu kemunculan jerawat. Apalagi kalau alat tindikan tidak steril. Selain itu, bekas tindikan terkadang juga bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri kalau jarang dibersihkan.
- Pilek Menahun
Seseorang yang memiliki alergi biasanya mengalami pilek yang tak kunjung sembuh. Lendir yang terus-terusan membanjiri hidung ini bisa memicu iritasi dan infeksi bakteri.
3. Nasal Furuncle
Kondisi ini lebih parah dibanding nasal vestibulitis karena bagian dalam hidung membengkak dan mengandung nanah. Tentunya, kondisi ini akan menimbulkan nyeri yang hebat.
Pemicu infeksi ini adalah bakteri Streptococcus aureus. Jika tidak segera mendapat penanganan, nasal furuncle bisa berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah seperti cavernous sinus thrombosis.[2]
Obat Jerawat Hidung
Karena jenis bakteri yang menginfeksi area hidung berbeda dengan yang di wajah, tentu saja obat dan cara menangani jenis jerawat ini juga berbeda. Berikut adalah beberapa obat untuk perawatan jerawat dalam hidung.
1. Antibiotik
Untuk melawan bakteri dari luar, oleskan salep antibiotik untuk jerawat di dalam hidung. Salep ini akan mencegah penyebaran jerawat ke area lain.
Sementara itu, untuk infeksi yang lebih parah dan tidak teratasi dengan salep, segera konsultasi dengan dokter. Dokter akan menganjurkan obat antibiotik tablet untuk melawan infeksi dari dalam tubuh.
2. Obat Pereda Nyeri
Untuk mengatasi rasa nyeri yang terjadi, minumlah obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol.
Cara Menghilangkan Jerawat di Dalam Hidung
Selain dengan treatment obat dari luar dan dalam, masih ada cara menghilangkan jerawat di dalam hidung secara alami dan treatment medis yang patut kamu coba.
1. Kompres Hangat
Untuk jerawat hidung yang meradang dan mengandung nanah, kompreslah dengan kain bersih atau kasa steril yang telah dicelup air hangat. Kompres ini akan mengurangi rasa sakit yang muncul.
Selain itu, kompres hangat dapat membuka pori sehingga nanah dapat keluar dan jerawat cepat membaik. Lakukan kompres ini setidaknya tiga kali dalam sehari.
2. Obat Alami
Selain mengandalkan obat berbahan kimia, beberapa natural ingredients juga ternyata mampu meredakan jerawat dalam lubang hidung. Cobalah beberapa treatment alami berikut.
- Rose Geranium
Produk nasal spray yang mengandung ekstrak bunga ini terbukti efektif dalam mengatasi gejala nasal vestibulitis.[3]
- Minyak Esensial
Menggunakan minyak esensial dapat membuat hidung terasa lega. Kamu bisa menggunakan diffuser untuk mendapatkan manfaat dari minyak ini. Selain itu, kamu juga bisa mengoleskan minyak esensial ke area yang berjerawat.
Tapi, kamu perlu mencampurnya dulu dengan air agar tidak mengakibatkan iritasi yang lebih parah. Beberapa contoh essential oil yang berguna dalam menangani jerawat adalah tea tree oil, olive oil, serta minyak kelapa.
Adapun tea tree oil memang punya kandungan anti-inflamasi, antibakteri, dan juga antioksidan yang tinggi sehingga ampuh mengurangi lesi jerawat.[4]
3. Perawatan Medis
Kalau jerawat dalam hidung tak membaik setelah menggunakan antibiotik selama beberapa hari, segera temui dokter. Apalagi kalau kondisi jerawat sudah membengkak dan muncul gejala lain seperti sakit kepala dan demam.
Dokter akan menganalisis apa yang menjadi penyebab jerawat dalam hidungmu. Dengan begitu, dokter bisa mengambil tindakan tepat untuk menanganinya. Untuk mengatasi inflamasi yang telah bernanah, dokter mungkin akan melakukan bedah ringan untuk mengeluarkan nanah tersebut.
Nah, setelah paham apa saja pemicu jerawat di dalam hidung, kamu bisa menghindari faktor-faktor tersebut untuk mencegah kemunculan jerawat ini. Pastikan selalu menjaga kebersihan tangan, hidung, dan wajah untuk meminimalisir infeksi bakteri.